Factory
Jl. Australia II Kav. M1 Cilegon, Banten Indonesia
Tel: (62) 254 - 393358
Fax: (62) 254 - 393359
Jl. Australia II Kav. M1 Cilegon, Banten Indonesia
Tel: (62) 254 - 393358
Fax: (62) 254 - 393359
Didirikan pada tahun 1993, PT.
Air Liquide Indonesia, anak perusahaan Air Liquide Perancis, mendukung industri
di Indonesia melalui penyediaan dan pelayanan yang lengkap untuk semua jenis
gas berkat sumber daya manuasia yang kuat secara lokal dan latar belakang Air
Liquide Group di seluruh dunia.
Bisnis utama PT. Air Liquide
Indonesia diawali dan dibuktikan dengan adanya 2 pabrik Produksi Gas dan 2 pabrik
Hidrogen di Cilegon, Jawa Barat, yang mensuplai perusahaan perusahaan besar
baik asing maupun lokal melalui jaringan pipa, seperti Krakatau Steel, BHP
Steel, Chandra Asri, Bayer, PENI, Asahimas, Mitsubishi dan Dow Chemical.
Kawasan industri di Timur Jakarta
yang selalu berkembang juga merupakan area strategis bagi aktivitas kami,
dengan Pabrik produksi (N2, O2) di kawasan MM 2100 dan
tangki penampungan di EJIP didukung suplai melalui jaringan pipa. Pengiriman
tepat waktu, kepercayaan dan kemampuan suplai gas pada tangki di lokasi
pelanggan dibuktikan dengan adanya fasilitas cadangan berupa tangki yang besar
dan merupakan yang terbesar di Jawa Barat, pengiriman yang efisien dan
teknologi canggih untuk monitor kontrol, serta pemeriksaan rutin yang telah dibuktikan
oleh pelangan-pelanggan kami. FLOXAL TM menjawab kebutuhan teknologi terkini
untuk produksi gas di lokasi pelanggan, dan melengkapi rantai pengiriman kami.
Mesin pencampur gas dengan teknologi komputer, MIXAL TM dapat menghasilkan berbagai jenis gas dengan kemurnian yang sangat tinggi atau gas campuran dengan kualitas dan ketelitian yang konstan. Produk spesial gas kami akan selalu memenuhi persyaratan tertinggi untuk gas atau bahan kimia yang spesifik, dengan dukungan afiliasi kami di Singapore serta latar belakang AirLiquide.
Mesin pencampur gas dengan teknologi komputer, MIXAL TM dapat menghasilkan berbagai jenis gas dengan kemurnian yang sangat tinggi atau gas campuran dengan kualitas dan ketelitian yang konstan. Produk spesial gas kami akan selalu memenuhi persyaratan tertinggi untuk gas atau bahan kimia yang spesifik, dengan dukungan afiliasi kami di Singapore serta latar belakang AirLiquide.
PT. Air Liquide Indonesia secara
rutin mengirim gas ke pelanggan di Jawa, Sumatera dan Kalimantan Timur, baik
dengan truk kriogenik, tabung ataupun melalui distributor.
Terakreditasi
sertifikat ISO 9001 – 2000, PT. Air Liquide Indonesia dituntut untuk
melanjutkan pengembangan menuju kepuasan pelanggan. Dari semua hal tersebut
diatas, keselamatan kerja merupakan faktor utama dalam bisnis kami. PT. Air
Liquide Indonesia adalah anggota KN-RCI (Komite Nasional-Response Care Indonesia),
dan kami mengharapkan partisipasi pelanggan atas komitmen kami terhadap
keselamatan kerja.
BAB II
PROSES PRODUKSI
Produksi
gas cair di PT. Air Liquid Indonesia menggunakan udara bebas di lingkungan
sebagai bahan baku dan proses pemisahan dengan cryogenic sparation. Cryogenic
sparation merupakan teknik pemisahan gas dari udara dengan mengubah fase gas
tersebut hingga mendekati titik kritisnya. Proses cryogenic sparation dilakukan dalam 4 tahapan yaitu:
1.
Kompresi
Udara
bebas yang ada di lingkungan diambil dengan pompa vakum kemudian melewati suatu
pipa menuju kompresor. Udara yang masuk ke kompresor harus bersih dari debu dan
pengotor lain, oleh karena itu udara dilewatkan ke bagian filter yang berfungsi
untuk menangkap debu dan kotoran lain di udara. Di dalam kompresor udara
ditekan hingga tekanannya mencapai 7 bar pada suhu lingkungan.
2.
Purifikasi
Udara
yang telah dikompresi kemudian dimurnikan dalam tangki vessel yang diisi dengan
alumina dan zeolit. Fungsi purifikasi ini adalah agar udara bebas dari H2O dan CO2. Posisi alumina
(silica) berada di bagian bawah
sedangkan zeolit di bagian atas menara vessel. Udara hasil kompresi diumpankan
dari bawah menara vessel sehingga air yang terkandung dalam udara diadsorbsi
oleh alumina (silica). Sedangkan karbon dioksida yang memiliki densitas lebih
rendah dapat melewati alumina tetapi akan teradsorbsi oleh zeolit di bagian
atas menara vessel. Air dan karbon dioksida yang terkandung dalam udara harus
dihilangkan agar saat pendinginan udara tidak terbentuk es (H2O) maupun dry es
(CO2).
3.
Pendinginan
Dalam
proses pendinginan udara bersih hasil purifikasi diumpankan pada 2 alat yaitu
booster dan heat exchanger (HE) secara berurutan. Di dalam booster udara
diekspansikan agar tekanannya turun dari 7 bar menjadi 4 bar dengan suhu udara
mencapai -109oC. Setelah diekspansi udara tersebut diumpankan ke penukar panas
(heat exchanger /HE) untuk menurukan suhu udara menjadi -173oC. Sebagai media
pendingin digunakan nitrogen cair hasil proses distilasi (tahap 4) yang telah
dihasilkan sebelumnya. HE sendiri terbuat dari tumpukan lempengan aluminium.
Dengan suhu -173oC udara secara bertahap telah berubah fase menjadi cair.
4.
Distilasi
Udara
cair hasil pendinginan merupakan campuran dari N2 dan O2 yang memiliki
perbedaan titik didih yang cukup jauh, sehingga dapat digunakan cara distilasi
untuk meisahkan kedua komponen tersebut. Saat proses distilasi berlangsung
nitrogen yang lebih volatil atau mudah menguap akan naik ke bagian atas menara
distilasi sedangkan oksigen tetap berada di bagian bawah. Dengan demikian
antara oksigen dan nitrogen dapat terpisah. Nitrogen setelah melewati distilasi
diumpankan ke kondensor agar fase tetap menjadi cair.
pada step 3 ada istilah booster. maksudnya apa?? menurut saya tidak ada istilah booster saat proses pendinginan (cold production), yang ada adalah udara setelah step purification masuk ke kolom destilasi dibagi 2, yg pertama masuk ke kolom atas yg diawali dg expansi dg alat yg disebut turbin/expander bukan booster, yg berfungsi menghasilkan udara dingin -163 deg C. dan yg satunya masuk ke kolom bawah dengan melewati heat exchanger. baru setelah itu terjadilah step destilasi/atau pemisahan udara berdasarkan titik didihnya.
BalasHapus