Sabtu, 19 Mei 2012

KKL

KKL atau Kuliah Kerja Lapangan
Factory
Jl. Australia II Kav. M1 Cilegon, Banten Indonesia
Tel: (62) 254 - 393358
Fax: (62) 254 - 393359
Didirikan pada tahun 1993, PT. Air Liquide Indonesia, anak perusahaan Air Liquide Perancis, mendukung industri di Indonesia melalui penyediaan dan pelayanan yang lengkap untuk semua jenis gas berkat sumber daya manuasia yang kuat secara lokal dan latar belakang Air Liquide Group di seluruh dunia.
Bisnis utama PT. Air Liquide Indonesia diawali dan dibuktikan dengan adanya 2 pabrik Produksi Gas dan 2 pabrik Hidrogen di Cilegon, Jawa Barat, yang mensuplai perusahaan perusahaan besar baik asing maupun lokal melalui jaringan pipa, seperti Krakatau Steel, BHP Steel, Chandra Asri, Bayer, PENI, Asahimas, Mitsubishi dan Dow Chemical.
Kawasan industri di Timur Jakarta yang selalu berkembang juga merupakan area strategis bagi aktivitas kami, dengan Pabrik produksi (N2, O2) di kawasan MM 2100 dan tangki penampungan di EJIP didukung suplai melalui jaringan pipa. Pengiriman tepat waktu, kepercayaan dan kemampuan suplai gas pada tangki di lokasi pelanggan dibuktikan dengan adanya fasilitas cadangan berupa tangki yang besar dan merupakan yang terbesar di Jawa Barat, pengiriman yang efisien dan teknologi canggih untuk monitor kontrol, serta pemeriksaan rutin yang telah dibuktikan oleh pelangan-pelanggan kami. FLOXAL TM menjawab kebutuhan teknologi terkini untuk produksi gas di lokasi pelanggan, dan melengkapi rantai pengiriman kami.

Mesin pencampur gas dengan teknologi komputer, MIXAL TM dapat menghasilkan berbagai jenis gas dengan kemurnian yang sangat tinggi atau gas campuran dengan kualitas dan ketelitian yang konstan. Produk spesial gas kami akan selalu memenuhi persyaratan tertinggi untuk gas atau bahan kimia yang spesifik, dengan dukungan afiliasi kami di Singapore serta latar belakang AirLiquide.
PT. Air Liquide Indonesia secara rutin mengirim gas ke pelanggan di Jawa, Sumatera dan Kalimantan Timur, baik dengan truk kriogenik, tabung ataupun melalui distributor.
Terakreditasi sertifikat ISO 9001 – 2000, PT. Air Liquide Indonesia dituntut untuk melanjutkan pengembangan menuju kepuasan pelanggan. Dari semua hal tersebut diatas, keselamatan kerja merupakan faktor utama dalam bisnis kami. PT. Air Liquide Indonesia adalah anggota KN-RCI (Komite Nasional-Response Care Indonesia), dan kami mengharapkan partisipasi pelanggan atas komitmen kami terhadap keselamatan kerja.

BAB II
PROSES PRODUKSI

Produksi gas cair di PT. Air Liquid Indonesia menggunakan udara bebas di lingkungan sebagai bahan baku dan proses pemisahan dengan cryogenic sparation. Cryogenic sparation merupakan teknik pemisahan gas dari udara dengan mengubah fase gas tersebut hingga mendekati titik kritisnya. Proses cryogenic sparation  dilakukan dalam 4 tahapan yaitu:
1.        Kompresi
Udara bebas yang ada di lingkungan diambil dengan pompa vakum kemudian melewati suatu pipa menuju kompresor. Udara yang masuk ke kompresor harus bersih dari debu dan pengotor lain, oleh karena itu udara dilewatkan ke bagian filter yang berfungsi untuk menangkap debu dan kotoran lain di udara. Di dalam kompresor udara ditekan hingga tekanannya mencapai 7 bar pada suhu lingkungan.
2.        Purifikasi
Udara yang telah dikompresi kemudian dimurnikan dalam tangki vessel yang diisi dengan alumina dan zeolit. Fungsi purifikasi ini adalah agar  udara bebas dari H2O dan CO2. Posisi alumina (silica)  berada di bagian bawah sedangkan zeolit di bagian atas menara vessel. Udara hasil kompresi diumpankan dari bawah menara vessel sehingga air yang terkandung dalam udara diadsorbsi oleh alumina (silica). Sedangkan karbon dioksida yang memiliki densitas lebih rendah dapat melewati alumina tetapi akan teradsorbsi oleh zeolit di bagian atas menara vessel. Air dan karbon dioksida yang terkandung dalam udara harus dihilangkan agar saat pendinginan udara tidak terbentuk es (H2O) maupun dry es (CO2).
3.        Pendinginan
Dalam proses pendinginan udara bersih hasil purifikasi diumpankan pada 2 alat yaitu booster dan heat exchanger (HE) secara berurutan. Di dalam booster udara diekspansikan agar tekanannya turun dari 7 bar menjadi 4 bar dengan suhu udara mencapai -109oC. Setelah diekspansi udara tersebut diumpankan ke penukar panas (heat exchanger /HE) untuk menurukan suhu udara menjadi -173oC. Sebagai media pendingin digunakan nitrogen cair hasil proses distilasi (tahap 4) yang telah dihasilkan sebelumnya. HE sendiri terbuat dari tumpukan lempengan aluminium. Dengan suhu -173oC udara secara bertahap telah berubah fase menjadi cair.
4.        Distilasi
Udara cair hasil pendinginan merupakan campuran dari N2 dan O2 yang memiliki perbedaan titik didih yang cukup jauh, sehingga dapat digunakan cara distilasi untuk meisahkan kedua komponen tersebut. Saat proses distilasi berlangsung nitrogen yang lebih volatil atau mudah menguap akan naik ke bagian atas menara distilasi sedangkan oksigen tetap berada di bagian bawah. Dengan demikian antara oksigen dan nitrogen dapat terpisah. Nitrogen setelah melewati distilasi diumpankan ke kondensor agar fase tetap menjadi cair.

1 komentar:

  1. pada step 3 ada istilah booster. maksudnya apa?? menurut saya tidak ada istilah booster saat proses pendinginan (cold production), yang ada adalah udara setelah step purification masuk ke kolom destilasi dibagi 2, yg pertama masuk ke kolom atas yg diawali dg expansi dg alat yg disebut turbin/expander bukan booster, yg berfungsi menghasilkan udara dingin -163 deg C. dan yg satunya masuk ke kolom bawah dengan melewati heat exchanger. baru setelah itu terjadilah step destilasi/atau pemisahan udara berdasarkan titik didihnya.

    BalasHapus